1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dalam
riwayat Nabi Muhammad SAW Dilahirkan pada hari senin dan ada riwayat lain pada malam
senin, tanggal 12 Rabbiul Awwal,
tahun gajah. Dikatakan tahun gajah karena ketika Nabi masih di kandungan
datanglah pasukan bergajah ke makkah yang bertujuan ingin merusak ka’bah di
makkah.
Pada
waktu ingin melahirkan, sama sekali ibu Nabi yaitu Aminah tidak mengira bahwa ia ingin melahirkan, karena tidak
merasakan sakit sama kali dan pada waktu ingin melahirkan munculah dua orang
perempuan yang cantik sekali dengan wajah yg berseri-seri, mereka bernama Asiah dan Maryam dan ia bersama beberapa
bidadari. Mereka datang karena atas perintah Allah SWT untuk menyambut
kelahiran Nabi yg kelak akan menjadi seorang Nabi Akhir Zaman. Disaat aminah
melahirkan, kedua perempuan itulah yang membantu mengurus kelahirannya bagaikan
bidan yg mengurus dari awal kelahiran sampai selesai.
Nabi
Muhammad SAW terlahir dalam posisi bersujud,
dalam keadaan sudah bersih (dikhitan), sudah terpotong pusatnya dengan
kekuasaan Allah SWT dan terlahir keadaan yatim,
karena ayahnya yang bernama Abdullah
wafat pada masa Aminah mengandung Nabi
berusia dua bulan, pada saat itu
Abdullah sedang dalam perjalanan mengunjungi paman-pamannya Bani Adiy dari suku
Najjar dan selama sebulan beliau tinggal bersama mereka dalam keadaan sakit dan
akhirnya wafat di Madinah.
Pada
waktu Aminah mengandung Nabi, ia bermimpi kedatangan para nabi-nabi dan
nabi-nabi pun berpesan kepada Aminah, sesungguhnya jika kelak bayimu lahir
berilah dengan nama “MUHAMMAD”
artinya (yang terpuji).
Mimpi Aminah
saat mengandung Nabi Muhammad SAW bertemu para Nabi-Nabi :
1. Pada bulan Rajab, bermimpi Nabi Adam a.s
2.
Pada bulan Sya’ban,
bermimpi Nabi Idris a.s
3.
Pada bulan Ramadhan,
bermimpi Nabi Nuh a.s
4.
Pada bulan Syawwal,
bermimpi Nabi Ibrahim a.s
5.
Pada bulan Dzulqoidah,
bermimpi Nabi Ismail a.s
6.
Pada bulan Dzulhijjah,
bermimpi Nabi Musa a.s
7.
Pada bulan Muharram,
bermimpi Nabi Daud a.s
8.
Pada bulan Safar,
bermimpi Nabi Sulaiman a.s
9.
Pada bulan Rabi’ul
Awwal, bermimpi Nabi Isa a.s
Setelah Nabi dilahirkan, Nabi tidak langsung disusui oleh ibunya tetapi disusui selama tiga atau enam hari oleh Tsuwaibah (perempuan yang dimerdekakan oleh Abu Lahab). Sesungguhnya ini adalah adat kebiasaan para bangsawan Makkah, jika lahir anak laki-laki maka tidak langsung disusui oleh ibu kandungnya. Disebabkan untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap segar dan jika dikirim untuk disusukan oleh kaum ibu di pegunungan dan dibesarkan ditempat itu juga akan jauh lebih baik pertumbuhan fisik anak balita dari pada dibesarkan di kota yang udaranya terkenal sangat panas. Maka setelah disusui oleh Tsuwaibah, Abdul Muthalib (kakek Nabi) menyerahkan cucunya kepada seoarang perempuan diluar kota Makkah yang bernama Halimah dari golongan Kabilah Bani Saad.
Halimah
menyampaikan pengakuannya bahwa bayi Nabi Muhammad SAW lain dari pada yg lain,
sejak kecil ia mempunyai tanda-tanda istimewa, yang tidak terdapat pada
bayi-bayi lainnya, seperti :
- Usia tiga bulan sudah pandai berdiri
- Usia lima bulan sudah pandai barjalan
- Usia sembilan bulan sudah pandai berbicara dengan lancar
- Usia dua tahun sudah bisa membantu menggembala kambing
Kejadian -
kejadian luar biasa saat kelahiraan Nabi Muhammad SAW :
- Langit tambah menjadi terjaga dari jin yg jahat dan setan-setan yang mau naik sehingga tertolak.
- Memancarlah cahaya yg terang menyinari gedung-gedung negeri syam yg dibawah kekuasaan kerajaan Qaishar.
- Padamlah api yang menjadi sesembahan di beberapa kerajaan persia.
- Hancurlah patung-patung berhala yang ada disekitar ka’bah.
- Dan masih banyak kejadian yang lainnya.
Pada suatu hari, ketika anak anak dusun sedang menggembalakan kambing bersama Nabi, tiba tiba datanglah dua makhluk (yg menyerupai orang) yg turun dari langit. Dan makhluk itu membaringkan Nabi kerumput lalu dibelahlah dada Nabi dan dibasuhi dengan air yang mereka bawa di suatu bejana. Dibelahnya dengan suatu pisau yg bentuknya beda dengan yg lainnya. Ditancapkanlah pisau itu di bawah tenggorokan Nabi dan ditarik hingga berada dibagian atas pusar Nabi, lalu tulang dada Nabi menjadi terbelah dua, tanpa setetes pun mengeluarkan darah, lalu hati Nabi dikeluarkan dan dicuci dengan air yang dibawanya tadi, lalu diujung hati Nabi dikerat dan dibuang sedikit karena dibagian itulah tempat setan yg senantiasa membikin was-was hati manusia. Setelah selesai dirapatkanlah kembali hati Nabi tanpa dijahit dan tidak ada rasa sakit sama sekali yang Nabi rasakan, lalu dua orang itu kembali naik ke atas ufuk yg sangat tinggi sekali dengan kecepatan yang sangat luar biasa.
2. Nasab Keturunan Nabi Muhammad SAW
Dalam bab Mab’ats An-Nabiyyi SAW diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari :
- Muhammad SAW
- Abdullah
- Abdul Muthalib
- Hasyim
- Abdul Manaf
- Qusyai
- Kilab
- Murrah
- Ka’ab
- Luai
- Ghalib
- Fihr
- Malik
- Nadhr
- Kinanah
- Khuzaimah
- Mudrikah
- Ilyas Mudhar
- Nizar
- Ma’add
- Adnan
Dalam kitab Tarikh Al-Kabir ditambahkan riwayatnya oleh Al-Imam Bukhari :
- Udud
- Al-Maqum
- Nahur
- Tarh
- Ya’rab
- Nabit
- Nabi Ismail a.s
- Nabi Ibrahim a.s
3.
Wafatnya Aminah (Ibunda Nabi Muhammad SAW)
Ketika Nabi yang baru berumur dua tahun, Nabi diserahkan kepada ibu kandungnya kembali, namun setelah beberapa bulan kemudian, Nabi dibawa kembali kepada Halimah, karena Aminah merasa khawatir akan terjangkit penyakit menular yang pada saat itu sedang merajalela di kota Mekkah, dan Nabi berada diasuhan Halimah masih selama empat tahun lagi bersamanya.
Pada
usia enam tahun. Halimah kembali
menyerahkan Nabi kepada ibu kandungnya di Mekkah, Halimah terasa berat dan
sedih akan segera berpisah dari Nabi, setelah berpisah Halimah sering
berkunjung ke Mekkah untuk menemui dan melihat Nabi, karena ia menganggap Nabi
bagaikan anak kandungnya sendiri.
Aminah
menceritakan seluruh keluarganya kepada Nabi dan ayahnya yang sudah meninggal,
dan pada suatu hari Aminah mengajak Nabi bersama Ummu Aiman berziarah ke
Madinah, Aminah ingin memperlihatkan kepada anaknya dimana letak makam almarhum
ayahnya. Selama kurang lebih satu bulan mereka bermukim di Madinah.
Setelah
itu, Aminah dan Nabi serta Ummu Aiman pulang ke Mekkah, mereka menaiki onta
melalui gurun sahara atau padang pasir yg panas teriknya sangat menyengat,
ketika Nabi dan ibu kandungnya serta Ummu Aiman sampai disuatu dusun yg
terletak antara kota Madinah dan Mekkah yg bernama Abwa, disiniah Aminah jatuh
sakit dan terpaksa perjalanan pulang ditunda, lalu mereka mampir kerumah salah
seorang kerabat Nabi, setelah beberapa waktu lamanya Aminah sakit, lalu tibalah
Aminah pulang Kerahmatullah, meninggalkan anak yg dicintainya dan disaat itulah
umur Nabi masih enam tahun sudah
menjadi Yatim Piatu. Lalu Aminah
dimakamkan di Abwa dan hanya Ummu Aiman yg menemani Nabi kembali pulang ke Makkah
dengan hati yg duka cita.
4.
Wafatnya Abdul Muthalib (Kakek Nabi Muhammad SAW)
Dan setalah ibundanya Nabi wafat, Nabi diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib, dengan asuhan yg penuh rasa kasih sayang itu untuk sang cucu, tiba tiba dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia karena sakit tua.
Diceritakan
dalam suatu riwayat, ketika sakitnya dalam keadaan kritis, ia lalu memanggil
seluruh anak anaknya untuk berkumpul dan ia mewasiatkan Nabi kepada mereka
untuk dijaga, dan Nabi pun memilih Abu Thalib (ayah kandung Ali r.a) untuk
menjaga dan mengasuh dirinya.
5.
Mencari Nafkah Ketik Masih Kanak-Kanak
Setelah wafatnya Abdul Muthalib, Lalu Nabi mengikuti pamannya (Abu Thalib), Abu Thalib adalah orang yg penuh wibawa, sabar, dan tekun. Pekerjaannya adalah berdagang ketempat yg jauh, yg sering membawa barang dagangan ke Syiria (Syam).
Ketika berumur sepuluh tahun, Nabi bekerja sebagai penggembala kambing kepunyaan penduduk Makkah, dengan tujuan untuk mencari nafkah sendiri agar tidak merepotkan pamannya dan tidak ingin selamnya menggantukan nasibnya kepada pamannya.
Ketika berumur dua belas tahun, Nabi diajak berdagang bersama pamannya Abu Thalib ke negri Syiria, inilah pengalaman pertamanya Nabi pergi berdagang pada sekitar tahun 582 Masehi. Dan ketika Nabi sudah sampai di sana, ada seorang pendeta Kristen yg bernama Buhaira. Tiba-tiba ia merasa heran karena melihat segumpalan awan yg selalu menaungi serombongan kabilah itu yg datang dari makkah.
Lalu para rombongan kabilah itu dipersilahkan masuk kerumah pendeta itu, lalu Abu Thalib diajak dialog secara empat mata dengan pendeta itu, dan pendeta itu bertanya “siapakah anak itu yg bersama dengan tuan ?” dan Abu Thalib menjawab “Bahwa ia adalah keponakan saya yg bernama Muhammad Bin Abdullah” lalu pendeta itu berkata “Sesungguhnya bahwa kelak dikemudian hari, Muhammad akan menjadi Nabi Akhir Zaman yg diterangkan di dalam Kitab Injil dan Taurat” dan tentunya Abu Thalib sendiri akan lebih berhati-hati dalam menjaga Nabi.
Dari Atha Bin Yasar dari Ka’ab Al-Ahbar telah berkata :
“Ayahku telah mengajarkanku kepadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukannya kedalam peti. Maka setelah ayahku meninggal, aku buka peti itu ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan halnya Nabi akhir zaman yg tempat kelahirannya dikota Makkah dan berpindah ke Madinah serta kepemerintahannya meluas ke negri Syam”
6.
Nabi Muhammad SAW Ketika Mudanya
Pada masa mudanya Nabi pernah membuat suatu perkumpulan yg dinamakan “Hilful Fudhul”. Maksud dan tujuan perkumpulan ini adalah untuk melindungi orang-orang agar jangan sampai teraniaya oleh tindakan orang-orang yg tidak bertanggung jawab. Dengan adanya usaha-usaha ini yg dipimpin oleh Nabi sendiri, terhentilah segala bentuk kejahatan, perampasan dan pencurian di kota Mekkah. Melihat kenyataan yg demikian itu, penduduk kota Mekkah mengucapkan terima kasih atas usaha-usaha yg dilakukan oleh Nabi dan kawan-kawannya. Nabi diantara anggotanya dikenal sebagai pemuda yg jujur, sehingga orang-orang penduduk mekkah memberikan julukan kepada Nabi sebagai “Al-Amin, artinya orang yg boleh dipercaya”.
7.
Ketika Berusia 25 Tahun dan Menikah Dengan Khadijah
Dalam usia 25 tahun, nama Muhammad sudah popular dan masyhur di mana-mana karena kelakuannya amat terpuji. Disaat itu Nabi senantiasa menimbulkan suatu persoalan-persoalan yg menjadi pertanyaan didalam hatinya, diantaranya :
- Mengapa orang suka memuja-muja patung atau arca lalu sujud dihadapannya, padahal patung itu benda mati dan dibuat oleh manusia.
- Mengapa orang-orang besar para bangsawan dan sebagian rakyat umum suka membunuh bayi perempuan, lalu dianggapnya sebagai adat istiadat.
- Mengapa manusia dijual belikan bagaikan hewan yaitu budak laki-laki maupun perempuan.
Dan
disaat itulah Nabi bercita-cita untuk merubah keadaan yg demikian itu dan juga
ingin merubah keadaan nasib bangsanya.
Lalu
dikota Mekkah ada seorang perempuan dari kalangan orang-orang baik
keturunannya, namanya Siti Khadijah Binti Khuailid, ia adalah seoarang janda yg
kaya raya, cantik dan masih terlihat muda walupun usianya telah mencapai
sekitar 40 tahun.
Khadijah sudah lama ditinggal mati oleh suaminya, banyak orang-orang hartawan yg tertarik hatinya untuk mengambilnya sebagai istri, namun Khadijah tidak berkenan kepada mereka karena satupun dari mereka tidak ada yg disetujui oleh kata hatinya. Meskipun Khadijah adalah seorang perempuan namun ia memiliki keahlian dalam bidang perdagangan, dan perdagangannya terkenal sampai ke negeri Syam dan negeri-negeri lainnya, karyawannya banyak dan ia mempunyai seoarang sekertaris yg terkenal yaitu Maisarah seoarang budak laki-laki yg cekatan, cerdik dan pandai dan sangat dipercaya. Meskipun ia sudah dibebaskan dalam budak namun ia masih tetap senang bekerja sengan Khadijah dan menjadi karyawannya yg setia.
Sebenarnya Khadijah sudah lama bercita-cita ingin bersuami kembali namun ia merasa belum ada yg cocok seperti yg diinginkannya dalam kata hatinya, ia menginginkan untuk mencari seorang yg memiliki keahliannya dalam perdagangan yg aktif dan jujur yg bisa dipercaya, maka setelah Khadijah mendengar nama Muhammad, ia merasa tertarik untuk menjadikan Nabi sebagai pegawainya yg bisa diamanati dan diserahi membawa barang dagangannya ke negeri Syam, lalu Khadijah berjanji akan memberikan gaji yg cukup memuaskan. Lalu nabi menerima tawaran Khadijah dan Nabi datang menemui Khadijah, ketika itu Khadijah terpesona melihat Muhammad dan dalam hatinya mengakui bahwa nama Muhammad pantas karena orangnya memang baik budinya.
Lalu Nabi diberi amanah oleh Khadijah untuk pergi berdagang ke negeri Syam dan Syiria bersama Maisarah, sebelum keberangkatannya Khadijah berpesan kepada Maisarah agar membawa buku catatan untuk mencatat apa saja yg terjadi dalam perjalanan bersama Nabi ke negri Syam dan Syiria, dan berangkatlah Nabi bersama Maisarah pada hari yg ditetapkan.
Menurut catatan Maisarah, dijelaskan sebagai berikut :
- Dalam perjalanan ke Syiria, ada segumpalan awan yg menaunginya.
- Perjalanan yg biasa ditempuh dalam waktu sebulan tetapi kini sebulan sebelumnya kami telah sampai.
- Dagangan yg dibawa Muhammad mendapatkan sambutan baik dari masyarakat di kota setempat dan dengan waktu singkat dagangannya terjual habis.
Setelah
Nabi kembali dari perjalanan berdagangnya, diserahkan semua uang keuntungannya
itu kepada Khadijah, lalu Nabi pulang kerumahnya setelah ia menerima imbalan
dari Khadijah, dan Khadijah sepertinya meras tertarik dan simpati betul kepada
pribadi Nabi, lalu ia berhasrat ingin mengajak Nabi menjalin hubungan rumah
tangga dan Nabi tidak keberatan memenuhi ajakan Khadijah untuk menjalin
hubungan rumah tangga, meskipun Khadijah lebih tua lima belas tahun umurnya
ketimbang Nabi, ini dimaksudnya Nabi untuk mendobrak adat kebiasaan lama yaitu
anak lelaki perjaka harus menikah dengan perempuan yg masih gadis dan merupakan
keaiban jika ada pemuda perjaka yg menikah dengan perempuan janda.
Nabi
hidup rukun dengan isterinya Khadijah dan pernikahan mereka berdua ini
melahirkan enam orang anak, dua anak laki-laki dan empat anak perempuan,
diantaranya :
1. Qasim
2.
Abdullah
3.
Zainab
4.
Ruqayah
5.
Ummu Kultsum
6.
Fatimah
Ada satu anak Nabi yang terlahir bukan dari rahim Khadijah yaitu bernama Ibrahim (anak dari isteri Nabi yg bernama Maria Al-Qibtiah).
8. Isteri-Isteri Nabi Muhammad SAW
Dari sebelas isteri Nabi yg wafat saat Nabi masih hidup adalah 2 orang yaitu Khadijah dan Zainab binti Khuzaimah. Sedangkan isteri Nabi yg sembilan masih hidup saat Nabi wafat. Dalam riwayat lain Nabi mempunyai keseluruhan isteri sebanyak 12 orang.
Isteri-isteri
Nabi disebut dengan julukan “Ummul Mu’minin”
artinya ibu orang-orang beriman. Karena mereka banyak menolong menyebarkan
agama Islam di kalang kaum ibu.
Nabi
menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia dan mereka semua
dinikahi dalam keadaan janda kecuali Aisyah r.a.
Nama isteri-isteri Nabi Muhammad SAW :
1. Khadijah binti Khuwailid
2.
Saudah binti Zam’ah
3.
Aisyah binti Abu
Bakar r.a
4.
Hafshah binti Umar
r.a
5.
Zainab binti
Khuzaimah
6.
Hindun Ummu Salamah
binti Ummayah
7.
Ramlah Ummu Habibah
binti Abu Sofyan
8.
Zainab binti
Jahsyin
9.
Juwairiyah binti
Al-Harits
10. Shofiyah binti Huyay
11. Maimunah binti Al-Harits Al-Haliyah
12. Maria Al-Qibtiyah
9.
Ketika Berusia 30 Tahun
Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun, para kepala suku bangsa arab yg tinggal di kota Makkah pada saat itu sedang ramai memperbaiki Ka’bah yg mengalami kerusakan karena terkena banjir besar yg diakibatkan oleh turunnya hujan deras yg terus menerus sehingga “Hajar Aswad” pindah dari tempat semula dan terbawa oleh arus banjir itu.
Setiap penduduk kota Makkah
sepakat untuk turut membantu pekerjaan itu dengan sukarela dan bergotong
royong, tetapi tidak disangka-sangka justru timbul percecokan di kalangan
mereka dan setiap orang berkeinginan untuk dapat memegang dan mengangkat serta
meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya semula dengan tangannya sendiri, akhirnya
terjadi pertengkaran mulut dan untungnya tiba tiba ada sesepuh diantara mereka
yg mengusulkan pendapat sebagai berikut :
“Jika kita terus menerus
bertegang urat leher, maka cara demikian itu bukanlah suatu penyelesaian,
keputusan ini kita tanggungkan sampai besok pagi, (siapakah orang pertama yg
masuk ke Masjidil Haram besok, maka dialah yg akan kita mintakan supaya
mengangkat Hajar Aswad dan meletakannya kembali ketempat semula)”
Dan
akhirnya mereka semua menyetujui usul itu dan mereka kemudian berkumpul di
dalam masjid itu, lalu mereka menunggu-nunggu siapakah orang yg pertama dan
pemula yg akan datang selain dari mereka itu.
Maka takdir Allah SWT, ketika itu
Nabi muncul dan masuk kedalam masjid itu, lalu disaat itu Nabi ditunjuk
beramai-ramai untuk memindahkannya dan dengan senang hati Nabi menerima
penunjukan mereka itu. Nabi adalah orang yg bijak dan dalam hal inipun ia
memili kebijaksanaan agar setiap kepala suku ikut serta merasakan mengangkat
dan memindahkan Hajar Aswad pada tempatnya semula. Lalu Nabi menghamparkan
sorbannya lalu meletakan batu Hajar Aswad di tengah-tengah sorbannya, dan Nabi
meminta kepada para kepala suku agar bisa memegang setiap ujung sorban itu dan
bersama-sama mengangkatnya dan menggotongnya ke sana.
Semua kepala suku Quraisy merasa
senang dan girang sekali dalam menyambut dan menerima ajakan Nabi, setelah
sampai di tempatnya semula lalu Nabi memegang Hajar Aswad dengan kedua
tangannya lalu mengangkatnya dan
meletakannya sendiri ketempat semula. Mereka kesemuanya merasa sangat
puas dengan cara yang dilakukan Nabi karena telah mendapatkan kehormatan untuk
mengangkat Hajar Aswad itu.
10.
Ketika Pembebasan Budak
Ada suatu hal yg dilakukan oleh
Nabi yg tidak pernah dilakukan oleh bangsa Arab lain sebelumnya yaitu
pembebasan budak atau hamba sahaya baik laki-laki maupun perempuan lalu
membimbing dan menjaganya.
Nabi sebenarnya tidak menyetujui
adanya sistem perbudakan yg demikian itu dan ia sendiri sangat membencinya.
Maka setelah ia menikah dengan Khadijah, Nabi mendapatkan hadiah beberapa orang
budak dari Khadijah, lalu semua para budak-budak itu dimerdekakan oleh Nabi dan
diberikan kebebasan dan dibolehkan pergi kemana saja yg mereka kehendaki dan
sukai. Dengan senang hati para budak-budak itu pergi kemana saja yg mereka
inginkan, tetapi ada juga yg dengan senang hati sendiri menginginkan tetap
tinggal bersama Nabi diantaranya adalah budak yg bernama Zaid Bin Harits.
Zaid berkata :
“Meskipun
saya telah di merdekakan dan dibebaskan pergi ke mana saja yg saya inginkan,
namun saya mohon izinkanlah saya untuk tetap tinggal bersama tuan”
Nabi
menjawab :
“Jangan
kau panggil aku sebagai tuan, aku lebih menyukai jika kau memanggilku bapak
saja”
11.
Ketika Menerima Wahyu Pertama
Setelah bertahun-tahun lamanya Nabi berusaha dan berjuang melalui perkumpulan yg pernah dibentuknya, namun masih juga hatinya diliputi kecemasan dan ketidak puasan, karena ia masih melihat keburukan yg terdapat dikalangan bangsanya. Nabi tidak suka melihat orang-orang zalim, kejam, sering kali melihat penganiayaan dan ug lebih tidak sesuai lagi dengan pikirannya, mengapa manusai memuja-muja patung ,arca dan berhala. Maka timbulah kemauan yg besar dalam jiwa Nabi untuk menghilangkan kebiasan-kebiasan itu dari kalangan masyarakat.
Ketika itu usia Nabi 40 tahun, ia sering kali mengasingkan diri disebuah gua dari sebuah gunung yg letaknya tidak jauh dari kota Makkah, yg namnya adalah Gua Hira’ . Pada siang harinya Nabi berpuasa dan pada malam harinya Nabi tafakkur untuk menenangkan dirinya dan perasaannya hanya ingat kepada pencipta alam semesta untuk meminta petunjuknya.
Pada suatu malam, tanggal 17 Ramadhan tahun 40 dari kelahirannya, tiba-tiba gua yg ditempatinya itu menjadi terang benderang yg memancarkan cahaya bersinar, yg menerangi seluruh ruangan dalam gua itu dan turunlah suatu makhluk dari langit yg berbentuk manusia dengan kecepatan yg luar biasa kencangnya, lalu menghampiri Nabi. Setelah makhluk itu mengucapkan salam kepadanya, lalu berjabat tangan dengannya dan duduk bersila berhadapan dengannya, sehingga beradu lutut dengannya.
Makhluk itu sebenarnya tidak lain adalah malaikat Jibril a.s yg menjelmakan dirinya berbentuk manusia, lalu Jibril a.s menghamparkan kain sutera yg halus yg bertuliskan huruf-huruf dan Jibril kemudian berkata kepada Nabi Muhammad SAW :
“IQRA’
BISMI RABBIKAL-LADZI KHALAQ”
“KHALAQAL INSANA MIN’ALAQ”
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah”
Nabi menjawab :
“ MA ANA BIQARI”
“Saya tidak bisa membaca"
Lalu Jibril a.s memluk Nabi, hingga kepala Nabi berada di dada Jibril a.s hingga Nabi sedikit susah bernafas, lalu Jibril a.s melepaskannya dan berkata lagi :
“IQRA’ WA RABBUKAL-AKRAM”
“ALLADZI ALLAMA BIL-QALAM”
“ALLAMAL-INSANA MA LAM YA’LAM”
“Bacalah, dan tuhanmu itu Maha Mulia. Yang telah mengajarkan menulis dengan qalam. Yang telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”
Nabi menjawab lagi :
“WAMA ANA BIQARI”
“Dan saya tidak bisa membaca"
Lalu Jibril a.s sekali lagi memeluk Nabi, sehingga Nabi merasakan kelagepan dan Jibril a.s menyuruhnya membaca sekali lagi, tapi Nabi tetap menjawab : “WAMA ANA BIQARI” . Lalu Jibril a.s memeluknya lagi untuk ketiga kalinya dan agak lama lalu dilepaskannya.
Lalu dengan izin Allah SWT seolah-olah tulisan itu melekat pada hatinya dan Nabi dapat memabacanya dan itulah proses diturunkannya wahyu petama kepada Nabi Muhammad SAW.
Telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW telah bersabda :
“Aku
adalah yang pertama diantara para Nabi dalam penciptaannya, Namun aku adalah
yang terakhir dalam keRasulan”
Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 185 :
“SYAHRU RAMADHANAL-LADZI UNZILA FIHIL-QUR’AN HUDAL-LINNASI WA BAYYINATIM-MINAL-HUDA WAL FURQAN”
Artinya :
“Di
bulan Ramadhan itu, yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi
manusia dan keterangan-keterangan dari petunjuk itu, serta pembedaan (antara yg
haq dan batil).”
12.
Orang Pertama Pemeluk Islam
Orang-orang pertama yang mempercayai kerasulan Nabi Muhammad SAW :
1. Siti Khadijah (isteri Nabi)
2.
Zaid
Bin Harits (anak angkatnya Nabi)
3.
Ali
Bin Abu Thalib (anak pamannya Nabi)
4.
Abu
Bakar As-Siddiq (sahabatnya Nabi)
Lalu di ikuti oleh :
1. Utsman Bin Affan
2.
Abdurrahman
Bin Auf
3.
Thalhah
Bin Ubaidillah
4.
Saad
Bin Abu Waqqas
5.
Zuber
Bin Awwam
6.
Ubaidillah
Bin Jarah
Dan selama 3 tahun, Nabi Muhammad SAW, baru mendapatkan pengikut sebanyak 40 orang.
13.
Dakwah Secara Terang-Terangan
Pada saat itu Nabi mengundang orang-orang Makkah dalam suatu pertemuan dan pertemuan semacam ini dilaksanakan sampai beberapa kali, yg isinya antara lain Nabi menjelaskan :
- Pencipta alam semesta ini ialah Allah SWT (tuhan yg satu).
- Tiada tuhan yg patut disembah kecuali Allah SWT.
- Sepatutnyalah penduduk kota Mekkah meninggalkan pemujaan kepada patung-patung buatan manusia sendiri.
- Jika patung-patung itu diserang, maka patung itu tidak akan dapat membela dirinya.
- Tetapi Allah SWT (Tuhan yg satu, tuhan yg maha Esa) akan menolong siapa saja yg memohon pertolongan dan bantuan kepadanya.
Pada suatu ketika
pemuka-pemuka Quraisy berkumpul mengadakan rapat, dan hasil rapat yg mereka
putuskan adalah memberantas agama Islam agar lenyap dari permukaan bumi dan
tahapan pertama yg akan mereka lakukan adalah membujuk dan merayu Nabi dengan :
- Mempersembahkan harta kekayaan.
- Memberikan pangkat dan kedudukan yg tinggi.
- Menjanjikan untuk dicarikan isteri muda yg cantik berapapun yg disukainya.
Dan tawaran-tawaran itu diajukan
kepada Nabi dengan syarat untuk menghentikan segala bentuk kegiatannya dalam
menyebarkan agama Islam.
Lalu dengan tegasnya Nabi menyampaikan jawabannya kepada mereka itu :
“Meskipun tuan-tuan akan meletakkan matahari ditangan kanan saya, dan bulan ditangan kiri saya, setapakpun saya tidak akan mundur, sehingga ajaran Islam menyebar ke seluruh semenanjung Arab bahkan ke seluruh pelosok dunia”
Setelah tahapan pertama yg orang-orang Quraisy usahakan itu menemui kegagalan, lalu mereka mencobanya lagi dengan cara kekasaran dan kekerasan yaitu melalui teror dan penyiksaaan dan terutama sekali ditunjukan kepada pemeluk-pemeluk islam dari kalangan orang misik dan budak-budak belian.
14.
Menentang Ajaran Agama Islam
Orang-orang musyrik Quraisy Makkah maupun Abu Jahal mengadakan rapat rahasia, hasil rapat itu memutuskan untuk memboikot keluarga Nabi yg telah memeluk Islam dan pengikut-pengikutnya. Diantara isi keputusan rapat rahasia itu adalah sebagai berikut :
- Pemboikotan akan diberlakukan bagi keluarga Nabi (Bani Hasyim).
- Pemboikotan akan diberlakukan bagi orang-orang yg memeluk agama Islam.
- Selama masa pemboikotan, hubungan perdagangan harus diputuskan (baik dari dalam maupun luar).
- Pemboikotan akan dinyatakan dicabut, jika Bani Hasyim bersedia menyerahkan Nabi kepada mereka.
15.
Wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib (Isteri & Paman Nabi Muhammad SAW)
Akibat adanya pemboikotan itu, Siti Khadijah menderita sakit berat, lalu ia meninggal dunia dan setelah sebulan kemudian Abu Thalib menyusul wafat. Disinilah yg disebut “Amul Hazam” (Tahun Duka Cita) kesediahan Nabi, karena Nabi telah kehilangan dua tenaga kekuatan yg memiliki arti penting sekali dalam menunjang perjuangannya di masa itu.
Karena sesungguhnya Khadijah telah menghabiskan hartanya yg begitu banyak dan kaya raya dan Khadijah menjadi miskin demi menyumbangkan hartanya kejalan Allah SWT dan sesungguhnya Abu Thalib adalah paman yang sangat membela Nabi dan ia tidak mau sampai terjadi apa-apa yang tertimpa pada Nabi.
16. Hijrah Ke Thaif
Dengan adanya pemboikotan oleh orang-orang musyrikin makkah terhadap Nabi dan pengikutnya, maka untuk sementara waktu, Nabi dan para pengikutnya mencoba melaksanakan hijrah ke Thaif.
Namun
di Thaif juga tidak mendapatkan sambutan baik dari penduduk setempat. Bahkan
Nabi dan para pengikutnya dihalau dan diusir dengan kekerasan, bahkan juga
dipukul dan dilempari dengan batu-batu dan kayu-kayu, sehingga Nabi berserta
pengikutnya menjadi babak belur dibuatnya.
Meskipun demikian, Nabi beserta para pengikutnya menerima ujian itu dengan tabah dan sabar dan meninggalkan Thaif ketika hari itu juga.
Meskipun demikian, Nabi beserta para pengikutnya menerima ujian itu dengan tabah dan sabar dan meninggalkan Thaif ketika hari itu juga.
Pada saat itu munculah malaikat Jibril a.s menemui Nabi dan berkata :
“Ya Rasulullah, jika engkau menyuruhku untuk
mengangkat gunung ini, maka aku akan menimpakan gunung ini di atas kampung penduduk Thaif yg
zhalim itu”
Rasulullah SAW menjawabnya :
“Wahai malaikat, aku diutus oleh Allah SWT bukan
untuk menyiksa umat manusia, aku hanya berharap kepada Allah SWT, semoga
dikemudian hari mereka beriman kepadaku”
17.
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Setelah sebelas tahun lamanya Nabi menyampaikan agama Islam di Kota Makkah dan dalam waktu yg sekian lama itu Nabi hanya mendapatkan pengikut 54 orang. Setelah dicabutnya keputusan pemboikotan, disaat itulah Nabi sedang berada di Masjidil Haram (Hijr Ismail), datanglah malaikat Jibril a.s dan Mikail a.s serta ditemani oleh seoarang malaikat pengawal menemui Nabi.
Dalam suatu riwayat sebelum diberangkatkan ke Masjidil Aqsa, Nabi sedang keadaan posisi terlentang diantara sepasang kakidibelah hatinya. Lalu malaikat menggotong tubuhnya hingga posisi terlentang dengan keadaan punggung dibawah. Lalu Jibril a.s membedah dadanya hingga keperut bagian bawah. Setelah mengeluarkan hati Nabi, Jibril a.s membasuhnya sebanyak tiga kali, ia membersihkan semua kotoran yg ada pada hati Nabi dengan air zam-zam. Lalu malaikat Mikail a.s membawakan baskom yg terbuat dari emas yg berisi penuh dengan hikmah dan iman. Lalu dituangkanlah baskom itu kedalam hati Nabi dan ditutup kembali dada Nabi seperti mulanya dan
Jibril a.s memasang cap kenabian pada sepasang lengan Nabi Muhammad SAW.
Lalu
setelah selesai, didatangkanlah Buraq
lengkap dengan kenadali dan tali kekang. Buraq adalah seekor binatang berwarna
putih yg tingginya lebih dari pada keledai dan lebih pendek dari pada bighal
dan binatang ini memiliki sepasang sayap pada pahanya yg digunakan mencengkram
oleh kakinya.
Berangkatlah Nabi dengan diapit oleh Jibril a.s disebelah kanan dan oleh Mikail a.s disebalah kiri, selama dalam perjalanannya itu, beberapa kali Nabi turun untuk melaksanakan shalat dibeberapa tempat, diantaranya :
1. Di Thaibah / Yastrib (Madinnah Al-Munawwarah)
2. Di
Madyan (tempat peristirahatan Nabi Musa a.s)
3. Di
Bukit Thursina (tempat Nabi Musa a.s menerima wahyu)
4. Di
Masjidil Aqsha / Baitul Maqdis (masjid yg dibangun oleh Nabi Sulaiman a.s)
Nabi melihat peristiwa-peristiwa aneh dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis, seperti:
- Melihat sebuah ifrit dari golongan jin yg sedang membawa sebatang obor.
- Mencium aroma yg sangat harum dan itu adalah Masyitah Binti Fir’aun dan putera-puteranya.
- Melihat beberapa orang yg sedang memecahkan kepalanya sendiri.
- Melihat seorang yg sedang berenang disebuah sungai darah sambil menelan batu.
- Melihat beberapa orang yg sedang menggunting bibir dan lidahnya dengan menggunakan gunting dari besi.
- Merasakan ada yg memanggil Nabi dari arah kanan, ternyata adalah seruan orang Yahudi.
- Merasakan ada yg memanggil Nabi dari kiri, ternyata adalah seruan orang Nasrani.
- Ada seruan dari seorang kakek-kakek yg memanggil dan ia menjauh dari jalan dan sesungguhnya ia adalah iblis.
- Ada seruan dari seorang nenek-nenek yg memanggil dari tepi jalan dan sesungguhnya ia adalah perumpamaan sisa umur dunia.
Lalu
para nabi-nabi sudah menunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW di Masjidil Aqsha,
lalu mereka bersama-sama melaksanakan shalat dua rakat dan Nabi Muhammad SAW
menjadi imamnya.
Lalu
Jibril a.s menghidangkan tiga buah gelas berisi minuman untuk Nabi, diantaranya
:
1. Gelas berisi sebuah “Arak”
2. Gelas
berisi sebuah “Susu”
3. Gelas
berisi sebuah “Air Dingin”
Lalu Nabi memilih meminum susu, dan Jibril berkata : “itulah pilihan yg tepat, pilihanmu itu sesuai dengan dengan fitrah di lahirkannya manusia”, lalu Nabi keluar dari dalam masjid dan dihalaman masjid sudah ada (alat/kendaraan untuk naik) yg menurut cerita dinamakan “Sulam Jannah” yaitu sebuah tangga dari surga. Menurut riwayat kecepatannya bagaikan kilat, kedua kaki tangga itu terletak diatas sebuah batu besar dan tangga itu memiliki 10 anak tangga, anak tangga pertama adalah melambangkan langkah untuk sampai langit pertama dan seterusnya.
Ketika
Nabi menginjakkan kakinya dilangit pertama, Nabi disambut oleh sebarisan
Malaikat dan kemudian mereka memberi hormat kepada Nabi, lalu Nabi tiba disalah
satu pintu langit dunia yg bernama pintu “Hifzhah”
disana ada malaikat yg bernama Ismail a.s, Jibril a.s meminta untuk dibukakan
pintu langit tersebut.
“Siapa ini ?” Tanya yg
ada dibalik pintu.
“Jibril a.s” Jawab
Jibril a.s
“Siapa yg bersama anda ?” tanyanya.
“Muhammad” jawab Jibril a.s
“Apakah ia sudah diutus ?” tanyanya.
“Iya” jawab Jibril a.s
“Selamat datang, seorang saudara khalifah, sebaik-baiknya sauadara, sebaik-baiknya khalifah dan
sebaik-baiknya manusia yg datang telah
datang”
Dilangit pertama sampai langit ketujuh Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para Nabi-Nabi, diantaranya :
1. Dilangit pertama bertemu dengan Nabi Adam a.s
2. Dilangit
kedua bertemu dengan Nabi Isa a.s , Nabi Yahya a.s , Nabi Zakaria a.s
3. Dilangit
ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf a.s
4. Dilangit
keempat bertemu dengan Nabi Idris a.s
5. Dilangit
kelima bertemu dengan Nabi Harun a.s
6. Dilangit
keenam bertemu dengan Nabi Musa a.s
7. Dilangit
ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s
Disaat Nabi menginjakan kakinya dilangit ketujuh, Nabi memasuki Bait Al Ma’mur yaitu Masjid yg amat besar yg dibangun dimasa Nabi Adam a.s, namun ketika banjir besar Masjid ini diselamatkan dengan diangkatnya ke langit ketujuh oleh Allah SWT.
Selanjutnya Nabi naik ke Sidrat Al Muntaha sebagai tempat terakhir perjalanan Mi’raj nya Nabi, Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT yg Maha suci dan lagi Maha tinggi, lalu Nabi bercakap-cakap kepada Allah SWT. Lalu selesai malakukan dialog itu, Allah SWT memfardhukan shalat sebanyak 50 kali dalam sehari semalam, namun Nabi meminta keringanan hingga 5 kali dalam sehari semalam walaupun sama pahalanya dengan yg 50 kali itu dan dikabulkan oleh Allah SWT. Dan disitulah umat islam dianjurkan untuk shalat sehari semalam 5 waktu.
18.
Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah
Orang-orang kafir makkah semakin hari semakin bertambah kejam terhadap umat islam, sampai sampai Nabi dan para pengikutnya pergi berhijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah.
Nabi
Muhammad SAW menganjurkan kepada orang-orang muslim agar terlebih dahulu
berangkat hijrah ke Madinah, lalu dengan diam-diam orang-orang islam pun
meninggalkan kota Mekkah pergi menuju ke kota Madinah dan ketika sesampai di
Madinah, orang-orang islam disambut dengan baik dari penduduk setempat, bahkan
dipersilahkan tinggal di rumah rumah mereka dan dianggapnya sebagai saudaranya
sendiri.
Yang masih tinggal di kota Mekkah hanyalah Sahabat Abu Bakar, Ali Bin Abu Thalib, dan Nabi sendiri. Pada mala senin rumah Nabi sudah dikepung dari segenap penjuru oleh orang-orang kafir
Quraisy yg akan membunuhnya.
Lalu
ketika sudah tengah malam, Nabi membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan membaca surah
Yassin (ayat pertama sampai sembilan) diulangnya berkali kali. Maka dengan
pertolongan Allah SWT, orang-orang yg sedang mengepung rumah Nabi itu tiba-tiba
tertidur pulas semua.
Sebelum berangkat Nabi berpesan kepada Ali Bin Abu Thalib :
“Wahai ali, tinggallah disini dulu dan pakailah
selimut aku. Aku akan berangkat terlebih dahulu bersama Abu Bakar dan engkau
tidak perlu khawatir dirumah ini, karena Allah SWT akan melindungimu”
Dengan mengucap BISMILLAH Nabi membuka pintu, lalu Nabi mengambil segenggam pasir lalu ditebarkan di kepala-kepala mereka dan seorang pun tidak ada yg bergerak dari tidurnya bahkan bertambah nyenyak tidurnya dan Nabi pun bersembunyi di Gua Bukit Tsur.
19.
Pernikahan Ali Bin Abu Thalib dan Fatimah (Puteri Nabi Muhammad SAW)
Pernikahan Ali dan Fatimah berlangsung di Madinah sebelum Perang Badar, tepatnya pada bulan Rajab 2 Hijriyah. Fatimah baru berusia 18 Tahun dan Ali berusia 25 Tahun. Sebelum menikahi Fatimah, Ali menyerahkan uang senilai Zirah (baju perang yg terbuat dari besi) miliknya sebagai “Mahar” pernikahnnya. Sebuah riwayat menyebutkan nama orang-orang yg menyarankan agar Ali meminang Fatimah untuk dinikahinya yaitu Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Bin Khattab, dan Sa’ad Bin Mu’adz.
Adapun Rasulullah SAW untuk pernikahan puterinya Fatimah, mempersiapkan :
·
Kain Khamil
·
Geriba air
·
Bantal kulit yg di isi
serabut
·
Dua batu penggiling
gandum
·
Kantong air
·
Dua tempayan
·
Tikar bermotif garis
·
Minyak wangi
·
Beberapa baju untuk
Fatimah
Para saksi bagi pernikahan Ali dan Fatimah :
·
Abu Bakar As-Shiddiq
·
Umar Bin Khatab
·
Utsman Bin Affan
·
Thalhah Bin Ubaidullah
·
Az-Zubair Bin Awwam
Anak-anak Ali dan Fatimah (Cucu Nabi Muhammad SAW) :
1. Al-Hasan
2. Al-Husain
3. Ummu
Kultsum
4. Zainab
5. Muhassin
20.
Al-Hasan
& Al-Husain (Cucu Nabi Muhammad SAW)
Hasan dan Husain adalah cucu kesayangan Rasulullah SAW, sampai-sampai mereka dijuluki dengan "Pemimpin Pemuda-Pemuda Surga", mereka terlahir dari pasangan Ali Bin Abu Thalib dan Fatimah Binti Muhammad SAW.
Isteri-isteri dan Anak-anak Hasan :
Isteri-isteri dan Anak-anak Hasan :
1. Ummu Kultsum Binti Al-Fadhl Bin Abbas
2. Khaulah Al-Fazaziyah
- Al-Hasan Al-Mutsanna
3. Ummu Basyir Binti Abu Mas’ud Al-Badri
- Ummul Hasan
- Ummul Husain
- Zaid
4. Ummu Ishaq Binti Thalhah Bin Ubaidullah
- Thalhah
5. Ja’dah Binti Al-A’masy Bin Qais
6. Aisyah Al-Khats’amiyah
7. Beberapa budak
- Abu Bakar, Umar, Aqil, Al-Qasim, Abdullah, Hamzah, Fatimah, Ummu Salamah, Ismail, Ruqayyah, Ja’far, Ahmad, Ya’qub
Isteri-isteri dan Anak-anak Husain :
1. Laila binti Abu Murrah ats-Tsaqafiyah
- Ali Al-Akbar
2. Ummu Ishaq binti Thalhah bin Ubaidullah
- Fatimah
3. As-Sulafah al-Qudha’iyah
- Ja’far
4. Ar-Rabbab binti Umru-ul Qais al-Kalbiyah
- Sukainah
- Abdullah
5. Asma binti Atharid bin Hajib
6. Putri Yazdajird (seorang raja persia)
- Ali Zainal Abidin
7. Beberapa budak :
- Abu Bakar
- Umar
21.
Perang Yang Pernah Terjadi Di Zaman Nabi Muhammad SAW
Dalam riwayat dijelaskan perang-perang yang pernah dilakukan oleh orang-orang Islam untuk melawan para pemberontak Islam, diantaranya :
·
Perang Badar (17
Ramadhan 2 H)
·
Perang Widan (12 Rabiul
Awwal 2 H)
·
Perang Uhud (9 Syawwl 3
H)
·
Perang Ahzab / Khandaq
(Syawal 5 H)
·
Perang Mu’tah (7 H)
·
Perang Khaibar (7H)
·
Perang Ta’if (8 H)
·
Kemenangan Mekkah
(Ramadhan 8 H)
·
Perang Tabuk (9 H)
·
Perang Hunain (6 Syawal
8 H)
·
Isu penyerangan dari
Kaisar Romawi (Rajab 9 H)
·
Dan masih banyak yg
lainnya.
22.
Haji Wada’
Pada tanggal 25 Dzul Qa’dah 10 H, Nabi berziarah ke Ka’bah bersama 115.000 orang dari seluruh pelosok jazirah Arab. Pada tanggal 8 Dzul Hijjah, Nabi berkutbah diatas unta dan didepan hadirin yg berjumlah mencapai 124.000 yg berisi hal-hal penting, seperti dibawah ini :
“Wahai umatku, dengarlah perkatanku ini, karena aku tidak tahu apakah aku akan bertemu lagi dengan kalian. Tahu kah kalian hari apakah ini ? inilah “Yaumun Nahar” (hari kurban yg suci) dan inilah bulan yg suci dan tempat yg suci”.
23.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Disaat bulan Safar, Nabi Muhammad SAW sudah mengalami sakit yang amat berat terutama dibagian kepalanya yang selalu pusing menimpanya.
Telah
datang tepatnya hari (Senin, 12 Rab’iul Awwal 11 H) hari dimana hari itu adalah
hari kesedihan umat Islam.
Ketika Nabi Muhammad SAW selesai mengimami shalat subuhnya, lalu ia berkhutbah dengan suara yang terbata-bata :
“
Wahai umatku, kita semua dalam kekuasan Allah SWT dan dalam cinta kasihnya,
maka taat dan bertakwalah kepadanya. Aku wariskan dua hal kepada kalian yaitu
Al-Qur’an dan Sunnahku. Barang siapa yang mencitai sunnahku berarti ia
mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaku akan masuk Syurga
bersama-sama denganku”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah SAW yang tenang menatap satu persatu para sahabatnya.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca kaca.
Umar
Bin Khattab menahan nafas dalam tangisannya.
Utsman
Bin Affan menghela nafas panjang.
Ali
Bin Abu Thalib hanya bisa menundukan kepala.
Isyarat telah datang dan saatnya telah tiba Rasulullah SAW akan meninggalkan kita semua (keluh dalam hati para sahabat Rasul), manusia paling mulia sejagat itu telah hampir selesai menunaikan tugasnya dan tanda-tanda itu semakin tampak kuat.
Sayydina Ali dengan cekatan memluk Rasulullah SAW yang begitu lemah dan begitu goyah ketika turun dari mimbarnya. Lalu Rasulullah SAW dimasukan kedalam rumahnya Aisyah dan ditidurkan di tempat tidur yang alasnya terbuat dari pelepah kurma.
Allah SWT memanggil malaikat Izrail a.s :
“Wahai
Izrail, sesungguhnya telah tiba ajal kekasihku yaitu Muhammad, turunlah kau
kebumi, sebelum kau masuk kerumahnya, izinlah terlebih dahulu kepadanya,
jikalau ia mengizinkan maka masuklah, jikalau ia tidak mengizinkan maka
kembalilah kepadaku, cabutlah dengan lemah lembut dan wajah yang
sebaik-baiknya”
Matahari kian tinggi, tetapi rumah Rasulullah SAW masih tertutup, didalam rumahnya, Rasulullah SAW sedang terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurmah sebagai alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar ucapan salam :
“Assalamu’alaikum,
bolehkah saya masuk ?” Tanyanya.
Siti
Fatimah tidak mengizinkan ia masuk dan ia menjawab :
“Wa’alaikumsalam,
Maaf ayahku sedang sakit”
Fatimah kembali menemani sang ayah yang ternyata sudah membuka mata sambil bertanya :
“Siapakah
dia wahai anakku ?”
Rasulullah SAW bertanya kepada Fatimah.
“Aku tidak tahu wahai ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya” tutur Fatimah dengan lemah lembut.
Lalu Rasulullah SAW menatap Fatimah dengan pandangan yang menggetarkan, bagaikan wajah puterinya ingin dikenangnya.
Rasulullah SAW berkata kepada puteriya Fatimah :
“Ketahuilah
Wahai Fatimah, dialah yang akan menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
akan memisahkan pertemuan di dunia, dan dia adalah Malaikat Maut Izrail a.s”
Seketika Fatimah berusaha menahan ledakan tangisannya.
Lalu Rasulullah SAW berkata kepada Fatimah (untuk menenangkan hatinya) :
“Wahai
anakku Fatimah, sesungguhnya engkau adalah orang yang pertama yang akan
menyusulku kelak setelah wafatku”
Lalu mendengar hal itu Fatimah tersenyum dengan perasaan yang sedang meritis sedih.
Rasulullah SAW berpesan kepada para keluarga dan sahabatnya :
“Sesungguhnya
jikalau jasadku sudah rapih terbungkus oleh kain sutra, maka keluarlah kalian,
sesungguhnya yang akan mensholatiku pertama kali adalah malaikat Jibril a.s
lalu diikuti oleh mikail a.s dan malaikat-malaikat lainnya serta para Nabi-Nabi
dan Rasulnya, lalu setelah itu kalian”
Ketika malaikat maut datang mendekat, Rasulullah SAW menanyakan kenapa malaikat Jibril a.s tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril a.s yg sudah bersiap diatas langit dunia untuk menyambut kedatangan ruh kekasih Allah SWT yang begitu mulia ini.
“Wahai Jibril a.s, katakanlah apa hakku nanti di hadapan Allah SWT ?” tanya Rasulullah SAW dengan suara yg teramat lemah dan lirih.
“Ketahuilah Wahai Rasulullah, pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu, semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu dan bidadari-bidadari berbaris rapih menanti kehadiranmu” jawab malaikat Jibril a.s
Dan ternyata itu tidak membuat hati Rasulullah SAW lega, matanya masih begitu tampak penuh kecemasan.
“Apakah engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasul ?” tanya malaikat Jibril a.s
“Katakan kepadaku ya Jibril, bagaimana nasib umatku kelak?” Rasulullah SAW bertanya dengan rasa kecemasan yang amat besar.
“Jangan
khawatir ya Rasulullah, aku pernah mendengar Allah SWT berfirman kepadaku,
(Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Nabi Muhammad SAW telah berada
didalamnya) dan sesungguhnya umat yang akan pertama kali masuk ke surganya
Allah SWT adalah umatmu” jawab Jibril a.s
Detik demi detik semakin berlalu, saatnya malaikat Izrail a.s melaksanakan tugasnya. Perlahan Ruh Rasulullah SAW ditariknya, tampak sekujur tubuh Rasulullah SAW bersimbah keringat. Urat-urat lehernya menegang.
“Wahai Jibril, betapa sakitnya sekaratul maut ini.....” Rasulullah SAW mengaduh rilih.
Fatimah tak kuasa menatap Rasulullah SAW dan dibiarkan matanya terpejam. Sayydina Ali yg berada disampingnya menunduk semakin dalam dan malaikat Jibril pun memalingkan mukanya dari Rasulullah SAW.
“Jijikah engkau melihatku hingga engkau palingkan wajahmu Ya Jibril.....?” tanya Rasulullah SAW kepada Jibril a.s
“Siapa yang tak sanggup melihat kekasih Allah SWT direnggut ajal Yaaa Rasulullah..?” kata malaikat Jibril a.s
Kemudian terdengar Rasulullah SAW memekik karena merasakan sakit yang tak tertahankan.
“Ya Allah, dahsyat sekali sakitnya maut ini. Timpahkan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku”
Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi, bibirnya mulai bergetar seakan hendak membisikan sesuatu. Sayydina Ali segera mendekatkan telinganya kepada Rasulullah SAW.
“Aku berpesan kepada kalian jagalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu”
Diluar pintu, tangispun mulai terdengar bersahutan, sahabat Rasulullah SAW saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Sayydina Ali kembali mendekatkan telinga di bibir Rasulullah SAW yang mulai tampak kebiru-biruan.
“Ummattii...Ummattii...Ummattii....”
(Umatku...Umatku...Umatku)
Inna
Lillahi Wainna Ilahi Raji’un........
Berakhir
sudah riwayat hidup seorang manusia yang kemuliannya tiada yang menandingi.
Seorang manusia pilihan yang telah memberikan sinar cahaya terang benderang dan
membawa kita terbebas dari kegelapan. Sosok yang begitu cinta kepada umatnya
dan disaat ajalpun Rasulullah SAW tidak memikirkan anaknya, isterinya, atau
keluarganya. Dalam hatinya Rasulullah SAW begitu gelisah memikirkan nasib
umatnya.
24.
Pujian-Pujian Untuk Nabi Muhammad SAW
- Telah terbit bulan purnama kepada kita (Nabi Muhammad SAW), maka bersembunyi dan suramlah semua bulan dibanding dengan bulan purnama tepat.
- Engkau laksana emas, engkau laksana bulan purnama, engkau laksana cahaya diatas semua cahaya.
- Dengan uraian keturunan Nabi yg mulai, sebagaimana untaian kalung permata yg menghiasi para pendengarnya dengan indahnya.
- Alangkah agungnya nasab beliau ini, yg indah laksana untaian permata yg gemerlapan seperti bintang yg cemerlang.
- Bumi setelah lama mengalami tandus tidak menumbuhkan tanam-tanaman seakan akan berhias dengan sutera halus menjadi subur karna kelahirannya.
- Kedua pelipisnya bercahaya cemerlang, rambutnya bagaikan malam gelap gulita.
- Air keringatnya bagaikan butiran-butiran mutiara dan baunya lebih semerbak dari pada keharuman minyak misik.
- Alam bersinar seminar bersukaria menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad, riang gembira meliputi penghuninya sambung menyambung tiada hentinya.
- Burung-burung kemujuran kini berkicauan, bersuluhlah dengan sinar keindahan mengungguli semua yg indah tiada bandingannya.
- Kehadirannya mengharumi segenap penjuru, menghiasnya dengan sulman indah penuh keagungan.
- Jadilah ia pelita penerang dan bulan purnama, bagi pencari cahaya penembus kejahilan gelap gulita.
- Jika ia bergembira bagaikan bulan purnama atau sekuntum bunga yang merekah.
- Jika ia tersenyum bagaikan manik yang akan bergulir disela-sela fajar.
- Jika ia bercerita bagaikan menyebarlah bau katsuri semerbak memenuhi ruangan dan duduknya berbekas bau wewangian yang tidak lenyap berhari-hari.
- Setiap jaman yang beliau pimpin hilanglah kerusakan dan keonaran, wajah beliau yang agung mulia dan berseri-seri, manusia mengambil suri tauladan darinya.
25. Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Mukjizat adalah kejadian luar biasa untuk membuktikan keNabian dan keRasulan dengan izin Allah SWT, diantaranya Mukjizat Nabi Muhammad SAW :
·
Menerima wahyu
kitab suci Al-Qur’an
·
Perjalanan Isra Mi’raj
·
Mengerti bahasa
binatang
·
Memerintah bumi dan
pohon
·
Anak yang sudah
meninggal, bisa dibangkitkan hidup kembali
·
Menyembuhkan orang
buta, cacat dan lumpuh sejak lahir
·
Mengeluarkan air
dari sela-sela jarinya
·
Membelah bulan
menjadi dua bagian
·
Mengetahui apa yang
telah, sedang maupun akan terjadi
·
Dibelah dadanya
ketika masih kecil dan sebelum berangkat isra mi’raj
·
Memeras susu
kambing yg pada saat itu dinyatakan tidak ada susunya
·
Disaat Aminah
sedang mengandung Nabi, Aminah dimimpikan para Nabi-Nabi
·
Disaat Aminah
sedang mengandung Nabi, Aminah tidak pernah merasa lelah
·
Disaat Aminah
sedang melahirkan Nabi, Aminah tidak merasakan sakit
·
Nabi Muhammad SAW
lahir dalam Bersujud
·
Nabi Muhammad SAW
lahir sudah dalam Berkhitan
·
Pada usia 3 bulan
ia sudah pandai berdiri
·
Pada usia 5 bulan
ia sudah pandai berjalan
·
Pada usia 9 bulan
ia sudah mampu berbicara
·
Pada usia 2 tahun
ia sudah bisa menggembala kambing
·
Disaat Nabi
Muhammad SAW berjalan diiringi oleh segumpalan awan
·
Menghancurkan batu
besar dengan 3 kali pukulan (pada saat itu Nabi belum makan)
·
Nabi Muhammad SAW
bisa menurunkan hujan dan meredakan banjir
·
Berbicara dengan
gunung untuk mengeluarkan air
·
Bumi menelan
seorang Quraisy yg hendak menyerang Nabi saat Hijrah
·
Seorang bayi
berumur satu hari, bersaksi bahwa Nabi adalah utusan Allah SWT
26. Kebiasaan-Kebiasaan & Adab Nabi Muhammad SAW
·
Selalu mengingat
Allah SWT disetiap waktu
·
Selalu mendahulukan
yang kanan
·
Bersujud syukur
jika mendapatkan kabar gembira
·
Selalu shalat
sunnah fajar
·
Memanjangkan rakaat
pertama dan memendekan rakaat kedua
·
Selalu shalat malam
·
Menggosok gigi
apabila bangun malam
·
Shalat dhuha empat
rakaat
·
Setelah shalat
subuh tidak tidur lagi hingga matahari bersinar
·
Meluruskan shaf
sebelum dimulainya shalat jama’ah
·
Meletakan tangan
kanan diatas tangan kiri
·
Mengarahkan
pandangan ketempat sujud
·
Selalu memperbarui
wudhu setiap kali ingin shalat
·
Tidak menshalatkan
jenazah yang masih berhutang
·
Memakai pakaian
terbaik untuk shalat jum’at
·
Memakai
wangi-wangian untuk shalat jum’at
·
Memotong kuku setiap
hari jum’at
·
Mandi pada hari
jum’at
·
Pergi dan pulang
melalui jalan yang berbeda
·
Berbuka puasa
diawali dengan makan kurma
·
Berpuasa di hari
senin kamis, Sya’ban, enam hari Syawal, arafah, 10 Muharram, 13, 14 dan 15
setiap bulan
·
Memperbanyak
sedekah, membaca Al-Qur’an, I’tikaf dan menghidupkan 10 malam terakhir di bulan
Ramadhan
·
Tidak pernah
mencela makanan
·
Makan dan minum
dengan tangan kanan dan dalam posisi duduk
·
Makan dengan tiga
jari
·
Menjilati
jari-jemari setelah selesai makan
·
Mengambil nafas 3
kali ketika minum
·
Mulai makan dari
pinggir tempat makan
·
Meniup kedua tangan
dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
·
Tidur pada awal
malam dan bangun disepertiga akhir
·
Berwudhu sebelum
tidur
·
Tidur matanya namun
tidak tertidur hatinya
·
Menyilangkan kaki
jika tidur di masjid
·
Tidak menyukai
tidur tengkurap
·
Berdo’a jika ingin
berpergian
·
Berada dibarisan
belakang jika berpergian
·
Membaca istighfar
70x hingga 100x dalam sehari
27. Kepribadian
Nabi Muhammad SAW
- Semasa hidupnya Nabi senantiasa kokoh dan kuat diatas kebenaran, teguh dan sabar menghadapi cobaan kaum kuffar Quraisy.
- Nabi memiliki budi bahasa yang halus, rendah hati, tidak sombong, pemaaf, pemurah, lemah lembut, terbuka hati dan tangan beliau serta mudah mendapatkan teman.
- Hatinya yang mulia dan pemurah, jauh dari tabiat dan sifat tercela dan wajah serta postur tubuh yang benar-benar menjadi idola, kemahiran dan kecerdasan pikiran, keindahan berbicara dengan lemah lembut.
- Nabi paling senang memberi ma’af pada siapa saja yang menyakiti hatinya dan tidak pernah marah didalam hidupnya kecuali apabila hak-hak Allah SWT dilanggar.
- Hidupnya penuh perhatian dan rindu ingin cepat-cepat dengan waktu shalat dan melaksanakan dengan khusyu tentram dan tenang, tunduk penuh dengan rasa takut dihadapan Rabbnya.
- Dalam shalatnya Nabi menangis hingga tempat sembahyangnya menjadi basah, karena takutnya kepada Allah SWT, padahal Nabi tidak pernah berbuat dosa sama sekali.
- Ketika sedang sembahyang, dada Nabi terdengar suara gemuruh seperti gemuruhnya air yang sedang mendidih didalam tungku, dan itu adalah sebagai isyarat dan bukti bergejolaknya rasa takut didalam dada beliau karena berdiri dihadapan Allah SWT.
- Dalam malam-malamnya tidak pernah meninggalkan shalat dan mengerjakan shalat dipertengahan malam atau setelah lewat tengah malam sebanyak tiga belas rakaat hingga kedua telapak kakinya menjadi bengkak.
- Ketika masuk 10 hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka Nabi mengencangkan tali perutnya dan menjauhi isteri-isterinya dan menghidupkan malam-malamnya dengan beribadah.
“Telah datang kepada kalian seorang
Nabi dari bangsa kalian manusia, sangat berat memikirkan apa-apa yang menimpa
kalian dari permasalahan dan kesulitan, dan kepada orang-orang beriman sangat
berlemah lembut, tiada manusia lebih lembut dan sabar dari Sayydina Muhammad
SAW”
Sumber
Buku :
- Sejarah Nabi Muhammad SAW
- Kitab Dardir Bainama Qishotul Mi’roj
- Kitab Mausu’ah Al-Hasan wal Husain
- Kitab Al-Barzanjie
- Kitab Shimthu’d-Durar
- Kitab Diba'i
- Buku Untaian Mutiara Kepribadian Rasulullah SAW
"Jika adanya kekurangan maupun kesalahan bisa dikritik dan disaran ke BBM Resmi KBMRS Bekasi, Fanpage Facebook, Twitter maupun nomer telp.0896-0904-7159"
Penyusun : Reza Aditya
No comments:
Post a Comment